Kisah Romantika Surabaya, Evan Dimas Darmono, Wiyung, dan NIAC Mitra Wuyung

Alkisah sepasang kekasih bernama Ki Sukmo Jati dan Dewi Sekar Arum memadu kasih di suatu kawasan rawa-rawa yang kini masuk di wilayah Kota Surabaya. Meskipun keduanya saling mencintai, tapi berbagai gangguan memupuskan cinta dua sejoli itu. 

Hingga, suatu ketika Dewi meninggal karena jatuh sakit. Ki Sukmo menamai wilayah tersebut dengan nama Wiyung, bermakna "Dewi" dan "Wuyung" atau dewi yang dicintai. Itulah sedikit cerita dari kecamatan Wiyung, Kota Surabaya.

Kecamatan Wiyung merupakan salah satu kecamatan yang berada di sekitaran selatan Kota Surabaya. Wiyung berbatasan dengan Dukuh Pakis, Jambangan, Karang Pilang, Sambikerep, dan Lakarsantri. 

Seiring waktu, Wiyung berkembang menjadi kawasan pertanian dan perumahan modern. Salah satu landmark kecamatan ini adalah Taman Mozaik yang diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Taman wisata yang berlokasikan di Jalan Wiyung Praja dan buka 24 jam dengan harga tiket masuk gratis.

Selain Taman Mozaik, wisata menarik di Wiyung Surabaya adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Balas Klumprik. Wisata ini dibangun sejak tahun 2012 dengan lahan seluas 4 hektar.

Membangkitkan Romantika NIAC Mitra

Tahun 1978, Kota Surabaya menjadi saksi dari romantka masyarakat Surabaya dengan klub baru bernama New International Amusement Center (NIAC) Mitra Surabaya. Dua puluh tahun setelahnya, NIAC Mitra bubar, meninggalkan para punggawa klub tersebut untuk tetap hidup tanpanya.

Alih-alih menyesali kepergian NIAC Mitra, mereka mendirikan SSB Mitra Surabaya. Sekolah sepak bola terdekat di Kecamatan Wiyung adalah SSB Mitra Surabaya ini. Mitra adalah nama SSB yang bagus, karena membawa nama besar klub legendaris yang pernah mengalahkan Arsenal.

SSB di Surabaya ini bermarkas di Lapangan Poral (For All) Lidah Wetan. Lapangan yang beralamat di Jalan Raya Menganti, Wiyung. Selain dilatih bintang Persebaya Mursyid Effendi, para siswa SSB Mitra juga dilatih oleh Denny Wijaya, Doni Wijayanto, Budi Wicaksono, Sugeno, Emil Indra, Arif Jainuri, Muhaji Wijaya, Bayu Irawan, Falcao, dan Anggi Muda Alamsyah.

Mitra Surabaya memiliki klub senior. Tercatat nama eks gelandang Persik Kediri Harianto dan eks Persebaya Rendi Irwan Saputra pernah membela klub senior Mitra. Bahkan, pelatih kawakan Subangkit adalah eks pelatih Mitra Surabaya.

SSB Mitra menyediakan program beasiswa untuk SSB dan sekolah bagi siswa berprestasi. Tak pelak, SSB Mitra pernah menghasilkan pemain sekaliber Evan Dimas Darmono.

Evan Dimas pernah masuk ke skuat Bajul Ijo Persebaya Surabaya dan Surabaya Muda. Karirnya berlanjut ke Bhayangkara FC, Selangor, Barito Putera, Persija Jakarta, dan ia puluhan kali tercatat di tim nasional Indonesia.

Kebangkitan Mitra juga memberi motivasi pada para pembina sepakbola usia dini untuk tumbuh. Sekedar informasinya, SSB Star Generation juga berada di kecamatan ini. Dari kisah bagus ini, Mursyid Effendi cs mampu bangkit dari keterpurukan ketika ditinggal NIAC Mitra, berbeda dengan kisah Ki Sukmo Jati dan Dewi Sekar Arum.


Sumber: Wikipedia, Merdeka, Detik.


Comments