PSS, Persebaya, Assyabaab, Suryanaga: Sejarah Kota Multikultur Surabaya


Republik Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahun ini menjadi awal dari kebangkitan sepakbola Surabaya. Tahun 1948, SVB berubah nama menjadi Persatoean Sepakraga Soerabaja atau disingkat PSS. Meskipun embrio Persebaya sudah ada sejak sebelum kemerdekaan, namun, klub kebanggaan Kota Pahlawan ini mulai menemukan bentuknya usai proklamasi.

Di tahun ini, Assyabaab Salim Group Surabaya atau ASGS didirikan bagi masyarakat keturunan Arab di Ampel, Surabaya. Zein bin Agil, Aly Bahalwan, Mochtar, dan Ali Salim memprakarsai penggantian nama Al Faouz menjadi Assyabaab. Jika dua nama sebelumnya berarti "Kemenangan", nama terakhir berarti "Pemuda". 

Tahun 1950, PSS bergabung dengan Persibaja dan SKVB menjadi Persibaja. Tahun 1959, nama Persibaja tidak lagi digunakan. Persibaja berganti nama menjadi Persatuan Sepak Bola Surabaya atau Persebaya. Gabungan klub-klub inilah yang hingga saat ini kita kenal sebagai Bajol Ijo.

Di tahun 1959, klub sepakbola Tiong Hoa juga berubah nama menjadi Naga Kuning. Tahun 1966, klub sepakbola Naga Kuning berubah nama menjadi Suryanaga, klub yang cukup lama eksis setelahnya. Perubahan nama ini tidak lama dari kondisi politik sulit masyarakat Tionghoa pada tahun 1965, menjadikan cabang olahraga sepakbola cenderung ditinggalkannya.


Comments