Program Premier Skills Coaching Clinic merupakan kegiatan yang diawali oleh komitmen British Council. British Council merupakan sebuah organisasi internasional asal Inggris terkait hubungan pendidikan dan budaya.
Komitmen British Council
Kegiatan coaching clinic tersebut digelar pada tanggal 21 Maret 2013, di Stadion UNS. Sekitar lima pelatih didatangkan untuk melakukan sesi latihan kepada para peserta yang hadir.
Menurut Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes., Ph.D., panitia Premier Skills Coaching Clinic, British Council berkomitmen terhadap pengembangan sepakbola. Awalnya, program British Council ditujukan kepada kaum-kaum marjinal.
Di DKI Jakarta, British Council sudah memiliki komunitas untuk memperkenalkan sepakbola di kalangan kaum marjinal. "Sekarang (British Council) ingin mengembangkan keluar dari Jakarta," ujar Dosen Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS.
Kebetulan, ada salah seorang alumnus UNS Solo di British Council Indonesia. Alumnus UNS tersebutlah yang menjadi penghubung hingga terselenggaranya program tersebut.
Aplikasi Pelatihan Bahasa
Aprilijanto berujar bahwa penyelenggaraan di Solo ini akan dievaluasi dan dilihat perkembangannya. "Kalau nanti sudah begitu bagus, ada satu tindak lanjut yang akan dilanjutkan," lanjut pria kelahiran Probolinggo.
Program-program yang dimaksud yakni yang ada kaitannya dengan sepakbola. Kegiatan coaching clinic ini sebenarnya merupakan bagian dari program lain dari British Council di UNS Solo.
Di hari yang sama, British Council melakukan kegiatan pembekalan bahasa Inggris untuk guru di UPT P2B (Unit Pelaksana Teknis Pelayanan dan Pengembangan Bahasa). Guru-guru SMP dan SMA datang ke pusat bahasa di UNS tersebut untuk mendalami bahasa internasional tersebut.
Pembekalan bahasa Inggris untuk guru tersebut bertemakan sepakbola, sedangkan Premier Skills Coaching Clinic menjadi aplikasinya. "Ini merupakan pengaplikasian UPT Bahasa yang memberikan guru-guru bahasa Inggris bertopik sepakbola," lanjut alumnus UNS ini.
Berbagai Kalangan
Premier Skills Coaching Clinic diikuti peserta dari berbagai macam-macam latar belakang. Anak-anak jalanan yang tergabung dalam komunitas Gravatar mengikuti coaching clinic ini.
Bonansa, yang merupakan anak didik dari UNS, diundang dalam kegiatan ini. Selain itu, ada peserta yang berasal dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS.
Peserta coaching clinic ini juga ada yang berasal dari bangku SMA, semisal SMA Murni dan SMA Muhammadiyah VII. SMA Murni Solo disebut sangat berkomitmen terhadap kegiatan ekstra, mereka menampung keluar-keluarga kurang mampu.
Menurut Aprilijanto, peminat kegiatan Premier Skills Coaching Clinic di UNS ini cukup banyak. Karena waktunya cukup mendesak dan masih tahap awal, UNS Solo hanya menampung sekitar 100 peserta untuk kegiatan kali ini.
Artikel Situs Scout Indonesia, Indonesian Youth Football Publishing Movement, 24 Maret 2013. Ditulis oleh Andika Sanjaya.
Comments
Post a Comment