Informasi SSB Terdekat di Surabaya

 


SEJARAH SEPAK BOLA USIA DINI DI KOTA SURABAYA JAWA TIMUR

Sejarah perkembangan sepakbola usia dini di Kota Surabaya dimulai dari kronologi beberapa tanggal penting. Tahun 1895 menjadi awal mula persepakbolaan di Kota Surabaya di era Hindia Belanda. Pemuda yang berasal dari sekolah bernama Hoogere Burger School atau disingkat HBS mendirikan klub sepakbola Victoria. 

Ada pendapat bahwa kelahiran Victoria oleh John Edgar pada tahun sebelumnya, yaitu September tahun 1894. Setahun kemudian, klub sepakbola Sparta berdiri pada bulan Juli 1896 diresmikan dalam suatu pertandingan eksibisi melawan Victoria.

Kemunculan dua klub dengan basis dukungan Belanda ini memicu kemunculan SIOD (Scoren is Ons Doel), Rapiditas, ECA, THOR (Tot Heil Onzer Ribben), HBS (Houd Braef Stand) dan Exelcior. Tahun 1897, federasi sepakbola lokal sempat didirikan untuk menampung klub-klub tersebut, namun hanya bertahan lima tahun.

Seluruh klub tersebut bergabung dalam Oost Java Voetbal Bond (OJVB) yang didirikan tahun 1902. Tahun ini, Haji Muhammad Zen mendirikan Perkumpulan Patjarkeling (Patjarkeling bond). Kemunculan tim-tim di Surabaya terjadi setelahnya, semisal Selo, Maroeto, Olivio, Tjahaya Laoet, REGO, PS Radio, dan PS Hizboel Wathan. Era-era setelahnya bahkan pernah ada klub sepakbola perempuan bernama Djago.

OJVB kembali didirikan untuk kedua kalinya pada tahun 1907 dan berubah nama menjadi SVB (Soerabajasche Voetbal Bond) pada tahun 1909. 

Pada era ini, ada nama-nama klub tambahan liga seperti Quick dan Voorwaarts asal Surabaya, serta Wilhelmina asal Malang. Klub masyarakat Tionghoa bernama SCRC (Sourabaya Chinese Recreation Club) didirikan pada tahun 1908. 

Cikal bakal klub sepakbola bernama Tiong Hoa berdiri pada tahun ini, namun saat itu hanya menginduk pada cabang olahraga senam, Perkumpulan Olahraga (POR) Gymnastiek en Sportvereeniging Tiong Hoa.

Tahun 1914, Oie Kwei Liem mendirikan klub pecinan bernama Tiong Hoa Soerabaja dan bergabung dengan SVB empat tahun setelahnya. Mereka berlatih di Lapangan Quick yang kini menjadi Stasiun Pasar Turi.

Tahun 1919, induk federasi nasional Hindia Belanda terbentuk dengan nama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB). SVB kemudian menginduk dalam federasi nasional ini. 

Pada era-era ini, klub Tiong Hoa semakin maju. Tiong Hoa sempat memindahkan lapangan dari Lapangan Quick ke Lapangan Canalaan yang kini kita kenal sebagai Taman Remaja Surabaya. Tiong Hoa bersama klub-klub Tionghoa lain mendirikan kompetisi internal Comitee Kampioenswedstrijden Tionghoa (CKTH).

Pasca SIVB

Tahun 1927 menjadi tanggal penting sepakbola Surabaya usai berdirinya Persebaya oleh R. Pamoedji dan Paidjo. Persatuan sepak bola Surabaya lahir pada tanggal 18 Juni 1927 dengan nama asal Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Tahun yang sama, seorang dokter Radjiman Nasution yang kemudian menjadi Walikota Surabaya dan Volksraad membentuk Soerabajasche Kantoor Voetbal Bond atau SKVB untuk memfasilitasi para pegawai kantor di kota ini. Kemunculan SKVB menjadi poros ketiga perseteruan antara SVB dan SIVB. SKVB terdiri dari SV Douane, SV Factorij, SV Handelsbank, SV Internatio, dan SV Marine Kazerne Goebeng.

Tahun 1929, kompetisi khusus klub Tionghoa CKTH berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB). Peresmian kompetisi tersebut turut mengundang dua klub asal Hong Kong, Loh Hwa dan Nan Hua.

Tahun 1930, Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia didirikan dengan SIVB sebagai salah satu inisiator. Tahun ini juga ditandai kelahiran klub Tionghoa bernama Gie Hoo, klub yang bergabung dengan SVB. Tahun ini, klub Ambon Mena Moeria juga bergabung dengan kompetisi ini.

Tahun ini juga menjadi awal dari pendirian klub legendaris Surabaya bernama Indonesia Muda atau IM Surabaya. Embrio klub Assyabaab juga lahir pada tahun ini dengan nama An Nasher yang berarti kemenangan. 

Yislam Murtak, Salim Barmen, Mohammad bin Said Martak, dan Mohammad Bahalmar mengelola klub An Nasher ini dan bergabung dengan kompetisi Hindia Belanda SVB dua tahun kemudian.

Tahun 1931 menjadi tahun berdirinya SSB Sasana Bhakti (Sakti).

Tahun 1932, terjadi dualisme antara NIVB dan SVB yang membuat SKVB membuat breakaway league atau kompetisi sendiri.

Tahun 1937, juara SIVB klub sepakbola Selo bergabung dengan kompetisi SVB.

Tahun 1941, juara SIVB lainnya Hizboel Wathon atau Hizbul Wathon bergabung dengan SVB.

Memasuki 1942 (hingga 1945), Indonesia mengalami masa kependudukan Jepang. Kompetisi bentukan Pemerintah Hindia Belanda berhenti, mengakibatkan vakumnya An Nasher. Pada empat tahunan ini, An Nasher sempat berubah nama menjadi Al Faouz yang juga berarti "Kemenangan".

Tahun 1948, SVB berubah nama menjadi Persatoean Sepakraga Soerabaja atau disingkat PSS. Di tahun ini, Assyabaab Salim Group Surabaya atau ASGS didirikan bagi masyarakat keturunan Arab di Ampel, Surabaya. Zein bin Agil, Aly Bahalwan, Mochtar, dan Ali Salim memprakarsai penggantian nama Al Faouz menjadi Assyabaab. Jika dua nama sebelumnya berarti "Kemenangan", nama terakhir berarti "Pemuda". Tahun 1950, PSS bergabung dengan Persibaja dan SKVB menjadi Persibaja.

Tahun 1959, nama Persibaja tidak lagi digunakan dan diganti Persatuan Sepak Bola Surabaya atau Persebaya. Di tahun ini, klub sepakbola Tiong Hoa juga berubah nama menjadi Naga Kuning.

Tahun 1966, klub sepakbola Naga Kuning berubah nama menjadi Suryanaga, klub yang cukup lama eksis setelahnya. Perubahan nama ini tidak lama dari kondisi politik sulit masyarakat Tionghoa pada tahun 1965, menjadikan cabang olahraga sepakbola cenderung ditinggalkannya.



Tahun 1978 menjadi tahun berdirinya klub legendaris Surabaya yang bermain di Kompetisi Galatama, Niac Mitra. New International Amusement Center (NIAC) Mitra Surabaya berdiri pada tanggal 14 Agustus 1978. Klub tersebut pada awalnya bernama Persatuan Sepakbola Mentos, klub sepakbola karyawan perusahaan Agustinus Wenas.

Tahun 1988, media massa berbasis di Surabaya Jawa Pos memperkenalkan istilah suporter Persebaya yang disebut Bonek atau Bondho Nekat. Gelombang kelompok suporter tersebut menghadiri final Liga Indonesia antara Persebaya melawan Persija Jakarta pada masa itu.

Tahun 1994, SSB Putra Mars didirikan oleh Noerhadi bersama para pemuda Karang Taruna Kelurahan Benowo. Klub Putra Mars sebelumnya sudah aktif sebagai klub kelurahan sejak era 70-an. Putra berarti "Arek", sedangkan "Mars" berarti tinggi, nama klub ini diartikan sebagai "anak-anak bercita-cita tinggi", karena saat itu para pemuda desa takut para pemuda salah bergaulan.

Tahun 1996, Assyabaab mulai vakum setelah mengikuti Galatama sejak tahun 1991, dan bubar setahun setelahnya. Bubarnya Assyabaab sebagai klub profesional, namun klub tersebut masih terdaftar di klub internal Persebaya Surabaya.

Tahun 1997, IM Surabaya dan Bintang Timur dikelola dalam satu manajemen pimpinan Saleh Hanifah. Kedua tim dapat bertukar pelatih dan pemain, dapat disebut sebagai klub saudara.

Tidak ada tanggal jelas, namun SSB Bina Junior milik Yusuf Ekodono sudah ada pada tahun 1998. Bahkan, putranya Fandi Eko Utomo masuk SSB ini pada tahun ini.

Tahun 1999, NIAC Mitra, dibubarkan pada tanggal 24 September. Di tahun yang sama, klub ini dibeli oleh pengusaha asal Kalimantan Selatan yang juga pemilik Barito Putera, Abdussamad Sulaiman Haji Basirun. NIAC Mitra berubah nama menjadi Mitra Kalteng Putra dan bermarkas di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tahun ini, SSB Rungkut FC dipastikan sudah ada, seperti dijelaskan oleh pelatih M. Khoiron. Tahun ini menjadi tahun bedirinya SSB Sosial Surabaya oleh Hendrik Peter. SSB Sosial adalah sekolah sepakbola di Surabaya yang menampung anak miskin, yatim piatu, pengamen, loper koran terdekat di Kota Surabaya. Di tahun yang sama, perginya Mitra membuat para eks NIAC Mitra membentuk SSB Mitra Surabaya.

Tahun 2000, tepatnya bulan Januari, SSB Surabaya Football Club atau SFC resmi didirikan. Tahun 2003, NIAC Mitra kembali berubah nama menjadi Mitra Kukar Kartanegara usai dibeli Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan bermarkas di Tenggarong. 

Tahun 2005, Choesnoel Farid mendirikan SSB Farfaza yang merupakan singkatan dari tiga putranya, Fanny, Fachmy, dan Mirza. Tanggal 8 Maret 2008, Choesnoel Farid membuat klub lain bernama Al Rayyan FC di Sidoarjo.

Tahun 2008, legenda Persebaya Mat Halil bersama ayahnya Hayadi mendirikan SSB El Faza atau SSB El Faza. Mengelola SSB menjadi kegiatan Mat Halil usai pensiun.





Tahun 2009 ditandai dengan kemunculan dualisme kepengurusan sepakbola nasional yang berdampak ke tingkat lokal. Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) terdegradasi ke Divisi Utama dan menjadi bagian dari Liga Primer Indonesia. 

Wisnu Wardhana mengakusisi Persikubar Kutai Barat dan mendaftarkan Persebaya di kompetisi Divisi Utama Liga Super Indonesia. Ketidakeratan dengan suporter fanatik Bonek atau Bonekmania memaksa Persebaya Wisnu Wardhana berubah nama menjadi Persebaya 1927. Tahun ini juga menjadi tahun pendirian SSB Surabaya Bhakti.

Tahun 2010, pendiri SSB Sosial Surabaya Hendrik Peter mendirikan klub sepakbola Anak Bangsa. Di tahun ini, Hendrik juga mendirikan klub Arek Suroboyo FC. Tahun 2011, SSB Bina Mandiri Medokan Ayu didirikan.

Tahun 2013, tepatnya tanggal 2 Juni, SSI Arsenal membuka cabangnya di Kota Surabaya. Cabang SSI Arsenal yang dipimpin Jules Denis Onana ini merupakan cabang setelah Jakarta, Bandung, Semarang, dan Pekanbaru.

Tahun 2015, permasalahan legalitas memaksa Persebaya 1927 berubah nama menjadi Bonek FC. Di tahun ini, legenda bulu tangkis Indonesia dan dunia Rudy Hartono mendirikan SSB Suryanaga FC atas rekomendasi ketua cabang olahraga sepakbola POR Suryanaga Michael Sanjaya. SSB Suryanaga memiliki beberapa cabang, yaitu pusat, Kendung Surabaya, Waru Gunung Surabaya, Pasuruan, Jember, Blitar, dan Tangerang.

Letkol Inf Mulyono dari Komando Daerah Militer atau Kodam V / Brawijaya Surabaya mendirikan SSB. SSB tersebut bernama SSB Community of Brawijaya atau disingkat SSB Cobra, berdiri pada tanggal 23 Agustus 2015.  Di tahun yang sama, SSB Colombo berdiri.

Tahun ini, Pemuda Karang Taruna Desa Sememi Kidul, Kecamatan Benowo, mendirikan SSB bernama ASM Putra atau kepanjangan Arek Sememi Putra. Tidak ada informasi lengkap tentang pendirian SSB Putra Baja, namun SSB ini aktif di media sosial sejak tahun ini.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, keberatan Bonek atas nama klub yang membawa nama mereka memaksa Wisnu Wardhana mengubah klub tersebut menjadi Surabaya United. Di tahun ini, Surabaya United merger dengan PS Polri menjadi Bhayangkara Surabaya United. Klub ini kemudian sempat berubah nama menjadi Bhayangara FC dan bermarkas di Jakarta, sebelum pindah ke Solo dengan nama Bhayangkara Solo FC.

Tahun 2019, Manajemen Indonesia Soccer Academy (ISA) membuka cabang di Surabaya dengan nama Surabaya Soccer Academy (SSA). Informasi pendaftaran SSB ini mulai muncul pada tanggal 24 Maret 2019 dan latihan perdana digelar tanggal 2 Agustus 2019. 

Tanggal 7 Agustus 2019, H. Ali Mustofa dan Arif Agung mendirikan Olympic Muda FC, cikal bakal Almos Bola Soccer School.

Di tahun yang sama, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur mengakusisi klub Persigoi Semeru FC. Klub inilah yang kemudian kita kenal sebagai PS Hizbul Wathan (PSHW) yang berlaga di Liga 2 2020. 

Tahun 2020, pendiri Olympic Muda FC Ali Mustofa berpulang, para pengurus klub tersebut kemudian merubah nama klub dan SSB menjadi Almos Bola Soccer School. Tanggal 5 Januari 2020, SSB Maesa Surabaya sudah membuka pendaftaran murid baru.

Tahun 2020, klub Assyabaab berpindah lokasi ke Pasuruan dengan nama baru Assyabaab Bangil. Tim ini berkompetisi di Liga 3 Indonesia dengan markas Stadion Pogar Bangil. Tahun ini juga ditandai dengan berdirinya SSB Gators Sentra Surabaya FC. 

SSB Gators didirikan sekitar bulan Mei 2020 oleh  Johannes Salindeho. Di bulan Maret pada tahun yang sama, SSB Aston Vila Kendung didirikan oleh Benny Handoko, dengan memiliki sedikit kemiripan nama dengan klub Liga Inggris Aston Villa.

Tahun 2021, tanggal 28 September, SSB Keputih diresmikan oleh Sujaki dan para pengurus di Lapangan Keputih.

SSB BERDASAR WILAYAH TERDEKAT

Kota Surabaya terdiri dari 31 kecamatan dan 163 kelurahan. 

SSB di Kecamatan Wiyung adalah SSB Mitra Surabaya. SSB ini bermarkas di Lapangan Poral Lidah Wetan yang beralamat di Jalan Raya Menganti, Wiyung. SSB Star Generation juga berada di kecamatan ini.

Selain dilatih bintang Persebaya Mursyid Effendi, para siswa SSB Mitra juga dilatih oleh Denny Wijaya, Doni Wijayanto, Budi Wicaksono, Sugeno, Emil Indra, Arif Jainuri, Muhaji Wijaya, Bayu Irawan, Falcao, dan Anggi Muda Alamsyah. SSB Mitra menyediakan program beasiswa untuk SSB dan sekolah bagi siswa berprestasi.

Di Kecamatan Pabean Cantian, SSB yang bermarkas di wilayah tersebut adalah SSB Sasana Bhakti.

SSB di Kecamatan Jambangan adalah SSB El Faza. SSB yang dikelola Mat Halil ini berlatih di Lapangan Ketintang Barat, Jalan Ketintang Barat I Nomor 37, Karah. SSB ini biasa berlatih setiap Minggu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. SSB Farfaza dan SSB Bintang Indonesia juga berlatih di Lapangan Ketintang tersebut.

SSB di Kecamatan Wonokromo adalah SSB Indonesia Muda (IM) dan Bintang Timur. Kedua tim berlatih di Lapangan Upacara Kodam V Brawijaya, Jalan Kesatriyan, Sawunggaling. Klub sepakbola Arek Suroboyo FC juga berlatih di lapangan ini, meskipun bermarkas di Jalan Lombok nomor 8, Ngagel.

Di kecamatan ini, SSB Sakti juga berlatih. SSB Sakti memilih lapangan di Kompleks Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang terletak di Jalan Bogowonto, Darmo, Surabaya.

SSB lain di Wonokromo adalah SSB Laskar Muda Surabaya. SSB Laskar Muda berlatih di Lapangan Bogowonto. Lapangan ini beralamat di Jalan Kutai Nomor 35, Darmo, Wonokromo. SSB ini berlatih setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu.

SSB milik Arsenal atau SSI Arsenal cabang Surabaya dulu berlatih di kecamatan ini. SSI Arsenal Surabaya memilih tempat latihan di Stadion Brawijaya Surabaya. Stadion ini beralamat di Jalan Brawijaya Nomor 42a, Sawunggaling, Wonokromo. 

Stadion Brawijaya juga menjadi markas dari SSB Cobra di bawah Kodam V/Brawijaya. SSB Cobra berlatih setiap Rabu, Sabtu, dan Minggu dengan arahan penasehat teknis Rudy W. Keltjes dan dilatih Agustiar Ucok Batubara, Nanang, dan Stevan Keltjes.

Wonokromo juga menjadi lokasi dari SSB Maesa Surabaya. SSB Maesa bermarkas di Lapangan Bratang, beralamat di Bratang Lapangan Nomor 66 A, Ngagelrejo. Lapangan ini berdekatan dengan PDAM Surya Sembada Ngagel III Water Treatment Plant. Para siswa usia 8-15 tahun berlatih setiap hari Selasa, Kamis, dan Minggu.

SSB di Kecamatan Sukolilo adalah SSB IM Surabaya dan Bintang Timur. Kedua SSB juga memiliki tempat latihan di Lapangan Sepak Bola Keputih, Kelurahan Keputih. Di Lapangan Keputih juga terdapat SSB lain, yaitu SSB Keputih. Di Kecamatan ini juga terdapat SSB Dr. Soetomo, SSB yang bermarkas di Jalan Manyar Rejo I Nomor 39, Menur Pumpungan, Sukolilo.

Di Kecamatan Krembangan, Suryanaga FC berlatih di Lapangan Colombo. Lapangan ini beralamat di Jalan Ikan Dorang Baru Nomor 46, Perak Barat, Krembangan. SSB Suryanaga sebagai tim junior juga berlatih di kecamatan ini, namun memilih Lapangan Kodikal atau Lapangan Jumbo. SSB Suryanaga berlatih setiap Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. 

SSB lain di kecamatan Krembangan adalah SSB Colombo. SSB ini beralamat di Lapangan Colombo. SSB ini berlatih setiap Rabu, Jumat, dan Minggu di lapangan tersebut. SSB Joker Muda Juanda berlatih di kawasan Morokrembangan, Krembangan. SSB ini bermarkas di lapangan latihan di belakang SMKS Farmasi Sekesal Surabaya yang berada di Jalan Tol Surabaya Gempol, Morokrembangan, Krembangan.

Lapangan Kodikal terletak di Kompleks Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut atau disingkat Kobangdikal. Kompleks Kobangdikal beralamat di Jalan Selat Yapen, Morokrembangan, Krembangan.

Di Kecamatan Dukuh Pakis terdapat Mess PS Suryanaga. Mess yang dilengkapi fasilitas gym dan fitness center ini beralamat di Jalan Kupang Indah VIII Nomor 40, Dukuh Kupang, Dukuhpakis.

Di Kecamatan Rungkut, SSB Rungkut FC berlatih di lapangan Pasar Sinar Baru. Lapangan ini terletak di Jalan Raya Kedaung Asem, Pasar Sinar Baru Nomor 6B, Kedung Baruk, Rungkut, Kedung Baruk, Rungkut.

SSB lain di Rungkut adalah SSB Bina Mandiri Medokan Ayu. SSB Bina Mandiri bermarkas di Lapangan Reformasi Medokan Ayu. SSB ini beralamat di Jalan Medokan Asri Tengah IV, Medokan Ayu. Para siswa berlatih setiap Rabu, Sabtu, dan Minggu untuk kelompok usia 7-14 tahun. 

Untuk mendaftar di SSB ini, calon siswa mengisi formulir pendaftaran, menyediakan fotokopi KTP orang tua atau wali, fotokopi akte kelahiran, dan fotokopi kartu keluarga. Bagi siswa yatim dan yatim piatu, SSB ini memberikan beasiswa gratis biaya pendaftaran dan iuran absensi.

Di Kecamatan Sambikerep terdapat SSB Surabaya Bhakti. SSB ini berlatih di Lapangan Bulu Jaya setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu untuk kelompok usia 7 hingga 18 tahun. Lapangan ini beralamat di Jalan Raya Bulu Jaya Nomor 37, Lontar, Kecamatan Sambikerep.

SSB lain di Sambikerep adalah SSB Gators Surabaya. SSB Gators berlatih di Lapangan Made, Jalan Raya Made Nomor 18, Made, Sambikerep. SSB ini berlatih setiap Selasa, Kamis, dan Minggu, untuk kelompok usia 5-17 tahun.

SSB terdekat di Kecamatan Mulyasari adalah SSB Surabaya Football Club (SFC). SSB ini memiliki dua tempat latihan untuk usia 8-16 tahun, yaitu Lapangan Labansari dan Lapangan Mulyorejo. Lapangan Labansari berada di Jalan Labansari, Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo. Lapangan Mulyorejo berada di dekat SMP N 45 Surabaya, Jalan Mulyorejo Nomor 184, Mulyorejo.

SSB terdekat di Kecamatan Karangpilang adalah SSB Surabaya Bersatu. SSB ini berlatih di Lapangan Karangpilang yang beralamat di Jalan Karang Pilang Barat Nomor 69, Karang Pilang. SSB di kecamatan ini adalah SSB TEO FC. SSB ini memiliki lapangan latihan di Jalan Mastrip Nomor 9, Warugunung, Karangpilang. SSB Olympic Muda FC dan Almos Bola Soccer School juga berada di kecamatan ini. Almos Bola beralamat di Grand Harvest Caspia CA15, Kebraon, Karangpilang.

SSB terdekat di Kecamatan Gubeng adalah SSB Putra Baja. SSB ini berlatih di Lapangan Ummul Mukminin dan Lapangan Kalibokor. Lapangan yang juga disebut Lapangan Umm Mu'minin atau Lapangan Barata Jaya beralamat di Jalan Barata Jaya VIII Nomor 8, Baratajaya, Kecamatan Gubeng. Para siswa SSB Putra Baja berlatih setiap Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu.

Lapangan Kalibokor beralamat di Jalan Kalibokor, Kertajaya, Kecamatan Gubeng. Para siswa SSB Putra Baja berlatih di lapangan ini setiap Minggu. SSB Farfaza pada awal pendiriannya berlatih di Lapangan Gubeng, kini menjadi lapangan softball dan hockey.

SSB di Kecamatan Benowo adalah SSB ASM Putra. SSB ASM Putra beralamat di lapangan desa di Jalan Sememi Kidul Nomor 7, Sememi, Kecamatan Benowo. SSB ini memfasilitasi siswa usia 10-17 tahun. 

SSB lain di kecamatan ini adalah SSB Aston Vila Kendung. SSB ini juga berasal dari Sememi, dengan lapangan latihan di Lapangan Kendung di Jalan Kendung Nomor 270, Sememi, Benowo. Para siswa berlatih setiap hari Rabu dan Jumat sore, untuk kelompok usia 5 tahun hingga 17 tahun. 

SSB Aston Vila Kendung dilatih oleh pemain Persebaya M Syaifuddin dan Misbakus Solikin. SSB lain di kecamatan ini adalah SSB Putra Mars. SSB Putra Mars berlatih di Lapangan Benowo. 

SSB di Kecamatan Gayungan adalah SSB Bulog. SSB tersebut berada di sekitar komplek Bulog Surabaya, Kantor Divre Jatim, Bulog, Perum, Jalan Ahmad Yani Nomor 146-148.

SSB di Kecamatan Lakarsantri adalah SSB Surabaya Soccer Academy. SSB SSA beralamat di Lapangan Sepakbola FIK Unesa, Lidah Wetan. Coach Indra Sjafri dan Coach Jacksen F. Tiago menjadi konsultan SSB yang di bawah tanggung jawab Dr. Imam Syafii. Para siswa usia 5-16 tahun berlatih setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.

SSB lain di kecamatan ini adalah SSB Sepat United. SSB Sepat United beralamat di Jalan Sepat Lidah Kulon Gang Potro Nomor 257-407, Lidah Kulon, Lakarsantri.

SSB di Kecamatan Kenjeran adalah SSB Bina Yunior atau SSB Bina Junior milik Yusuf Ekodono. SSB Bina Yunior berlatih di Lapangan Kalilom Lor Indah, Kenjeran.

PEMAIN SSB BINAAN SURYANAGA SURABAYA JAWA TIMUR

Ada banyak pemain sepak bola profesional yang berasal dari Surabaya Provinsi Jawa Timur. Suryanaga adalah klub tradisional Surabaya yang banyak menghasilkan pemain-pemain berprestasi. Meskipun dalam sejarahnya adalah klub masyarakat Tionghoa, namun para pemain binaannya justru bukan berasal dari kelompok etnis tersebut.

Sebut saja Andik Vermansah, penyerang yang pernah mencicipi didikan SSB Sosial Surabaya dan Suryanaga Surabaya. Andik kemudian bergabung dengan Persebaya Surabaya, Selangor FC Malaysia, Kedah FC Malaysia, Madura United, Bhayangkara FC dan pernah mengenyam timnas senior.

Meskipun mengawali karir dari SSB Kesatria Solo, striker Persebaya Surabaya Bayu Nugroho juga dibesarkan oleh klub Suryanaga. Selain Bajol Ijo, Bayu pernah memperkuat Surabaya Muda FC, Persis Solo, dan PSIS Semarang.

Muhammad Jaenal Ichwan juga pernah merasakan gemblengan Suryanaga Surabaya. Striker Banyuwangi ini pernah membela Petrokimia Putra, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Arema Malang, PSS Sleman, Persema Malang, Persema Malang, dan Persela Lamongan.

Anang Ma'ruf adalah pemain Suryanaga yang pernah dipanggil oleh PSSI Primavera. Bek timnas senior ini dikenal sebagai pemain Persebaya Surabaya, selain pernah memperkuat Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo, Gresik United, dan Perseba Bangkalan.

Suroso adalah mantan pemain binaan Sinar Naga dan Suryanaga yang terkenal dengan tendangan jarak jauh nan akurat, meskipun berposisi bek. Suroso pernah membela Deltras Sidoarjo, Persik Kediri, Arema Malang, Persema Malang, Arema Cronus FC, dan Bhayangkara Surabaya United.

Nama lain binaan Suryanaga adalah Supaham, eks penyerang Persebaya Surabaya. Supaham pernah membela Persita Tangerang, Persekaba Badung, Persedikab Kediri, Persela Lamongan, Delta Putra Sidoarjo, Persekaba Badung, Persekabpas Pasuruan, dan Persija Jakarta.

Hendri Puji Lesmono juga berasal dari Suryanaga. Putra salah satu pelatih IM Jember ini berhasil masuk klub Persebaya Surabaya, menjadi gerbang untuk membela klub-klub lain seperti Petrokimia Putra Gresik, Deltras Sidoarjo, Persibo Bojonegoro, Persiku Kudus, hingga Persis Solo. Hendri dikenal pernah melatih Suryanaga Surabaya, PSPK Kota Pasuruan, dan Persijap Jepara (asisten).

Utam Rusdiana adalah kiper Arema Malang yang pernah menjadi bagian dari Suryanaga. Kiper kelahiran Sidoarjo tersebut kemudian membela Persekat Tegal dan PSM Makassar. Didiek Nurhadi atau Didik Nurhadi, kiper Persebaya era 1970-an, juga berasal dari Suryanaga.

Gelandang Persik Kediri Harianto adalah mantan Suryanaga asal Malang. Harianto pernah membela Persebaya Surabaya, Mitra Surabaya, Persija Jakarta, dan Arema Malang. 

Nugroho Mardianto juga menjadi contoh lain dari alumnus Suryanaga. Nugroho lolos tim senior Persebaya Surabaya, sebelum bergabung dengan PSBI Blitar, Persebo Bodowoso, PS Mojokerto Putra (PS MP), Persibo Bojonegoro, dan Persigo Semeru FC. Di penghujung karirnya, Nugroho mengambil lisensi kepelatihan C dan D, hingga ia dipercaya menjadi asisten pelatih PS Hizbul Wathan (PSHW).

Ronny Firmansyah atau Roni Firmansah adalah eks Suryanaga lainnya. Striker asal Pasuruan tersebut pernah membela Persela Lamongan, Persegi Gianyar, Persmin Minahasa, dan Arema Indonesia. Pemain Persewangi Banyuwangi Reby Cahyadi juga pernah bergabung dengan Suryanaga. Selain itu, ada nama-nama seperti Saifudin, Iswanto, Bayu Cahyo Wibowo, Ahmad Ilyas, dan Khoirul Anam.

Meski tidak semuanya bermain sebagai pemain Suryanaga, klub tersebut pernah ditangani nama-nama seperti  Yusuf Ekodono, Fabio Oliveira, Wesley Gomes de Oliveira, Suheimi, Subangkit, Jaya Hartono, dan Rudy William Keltjes.

Subangkit dahulunya adalah pemain Suryanaga dan Assyabaab Surabaya. Bek yang sukses sebagai pelatih ini pernah membela Persekap Pasuruan, NIAC Mitra, dan Persebaya Surabaya sebagai pemain. Sebagai pelatih, Subangkit pernah melatih Persekabpas Pasuruan, Persiku Kudus, Persema Malang, Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, Persiwa Wamena, Sriwijaya FC U-21, Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan Gresik United.

Yusuf Ekodono adalah pemain dan pelatih yang mengawali karir di IM Surabaya. Kemudian, Yusuf masuk tim senior Persebaya Surabaya sebagai pemain. Gelandang serang ini kemudian membela panji PSM Makassar, PSIS Semarang, Persijap Jepara, dan Suryanaga FC.

Pemain yang sempat membela timnas senior ini mengawali karir kepelatihan bersama Suryanaga. Yusuf kemudian mengarsiteki klub Persela U-21, PSBI Blitar, Maestro, Persebaya Junior, Persiram Raja Ampat, PS Krakatau Steel, dan PS Sumbawa Barat. 

Memasuki tahun 2011, Yusuf dipanggil Persebaya Surabaya untuk menjadi asisten dan pelatih tim junior, sebelum mengasisteni Bhayangkara Surabaya United. Yusuf kemudian melatih PS Hizbul Wathan pada Liga 2 2020.

PEMAIN SSB BINAAN INDONESIA MUDA SURABAYA JAWA TIMUR

Indonesia Muda (IM) Surabaya adalah klub legendaris yang relatif aktif dalam menghasilkan pemain-pemain asal Surabaya. Yusuf Ekodono adalah pemain dan pelatih yang belajar mengolah si kulit bundar di IM Surabaya. Budi Juhanis adalah pemain asal IM Surabaya yang merumput bersama Persebaya Surabaya. Budi dikenal sebagai playmaker tradisional klub tersebut.

Bejo Sugiantoro adalah contoh pemain penting Persebaya yang berasal dari klub ini. Ayah Rachmad Irianto ini berposisikan sebagai bek atau libero. Pria kelahiran Sidoarjo tersebut pernah bergabung dengan PSSI Primavera, kemudian membela PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan. Bejo pernah berseragam tim nasional dan menjadi pelatih Persik Kediri sebelum kembali ke Persebaya sebagai asisten pelatih.

Uston Nawawi, pemain satu era dengan Bejo Sugiantoro juga berasal dari klub IM Surabaya. Sebelumnya, Uston dilatih di SSB Kelud Putra, SSB di Ngagel Sidoarjo. Gelandang Sidoarjo ini pernah dipanggil PSSI Baretti, sebelum memperkuat Persebaya Surabaya, PSPS Pekanbaru, Persisam Putra Samarinda, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, Persegres Gersik United, dan Persebaya Divisi Utama atau Bhayangkara FC. Uston pernah terpilih dalam skuat timnas Indonesia, sebelum menekuni karir kepelatihan bersama PSIR Rembang, Persebaya Surabaya U-20, dan menjadi asisten Persebaya Surabaya.

Rendi Irwan Saputra adalah contoh lain pemain besutan IM Surabaya. Rendi Irawan adalah sepupu dari Uston Nawawi. Gelandang kelahiran Sidoarjo ini pernah membela SSB Kelud Putra, SSB Kelud Cahaya Muda, Mitra Surabaya, dan tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Timur (Jatim). Rendy kemudian membela Persekam Metro FC, PSBK Blitar, Gresik United, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Persebaya 1927, Persik Kediri, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya.

Lucky Wahyu Dwi Permana adalah pemain asal IM Surabaya lainnya yang sempat memperkuat Persebaya Surabaya. Penyerang Sidoarjo ini kemudian membela Persebaya 1927, Persija Jakarta versi Liga Primer Indonesia, Barito Putera, Madura United, dan Sulut United. Meskipun sempat dibidik skuat timnas junior, ia belum merasakan mengisi tim senior.

Agustiar Batubara adalah bek asal IM Surabaya yang sempat membela Persebaya Surabaya. Agustiar pernah membela Deltras Sidoarjo, Pelita Jaya Purwakarta, Persela Lamongan, dan Barito Putera. Eks Arema Ronny Firmansyah selain dibesarkan Suryanaga, iapun juga pernah berlatih bersama IM Surabaya.

Arizal Danilo Fernando adalah pemain IM Surabaya yang terpilih dalam ajang pemilihan Garuda Select III bersama Dennis Wise Chelsea. Meskipun namanya mirip legenda Persebaya Danilo Fernando, namun ia sama sekali tidak ada hubungan darah.

PEMAIN SSB BINAAN SASANA BHAKTI SURABAYA JAWA TIMUR

Mat Halil adalah produk penting dari SSB Sasana Bhakti (Sakti) Wonokromo, meskipun ia juga diangkat oleh Suryanaga. 
Mat Halil mengawali karir di SSB Sasana Bhakti (Sakti) Wonokromo dan kemudian memperkuat Suryanaga. Mat Halil kemudian membela Persebaya Surabaya, Persida Sidoarjo, Deltras Sidoarjo, Sidoarjo United, dan kembali ke Persebaya Surabaya sebagai pemain dan pelatih tim junior.


Kiper modern timnas senior dan Persebaya era 80-an, I Gusti Putu Yasa, juga berasal dari SSB Sakti. 

Feri Ariawan adalah contoh lain keberhasilan sistem pembinaan Sasana Bhakti. Penyerang PSIS Semarang asal Surabaya ini mengawali karir di SSB Sakti dan saat itu terpilih di tim PON Jatim. Penyerang ini kemudian hijrah ke PSIS Semarang, sebelum membela Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, Persebaya 1927, Surabaya United, dan PSIS Semarang.

Evan Dimas Darmono adalah pemain asal SSB Sakti dan SSB Mitra Surabaya yang tergolong berhasil. Evan Dimas masuk ke skuat Bajul Ijo Persebaya Surabaya dan Surabaya Muda. Karirnya berlanjut ke Bhayangkara FC, Selangor, Barito Putera, Persija Jakarta, dan ia puluhan kali tercatat di tim nasional Indonesia.

Aulia Tri Hartanto adalah alumnus SSB Sakti yang pernah membela Persebaya Surabaya. Bek sayap kelahiran Surabaya ini kemudian bergabung dengan PSIS Semarang, Persiwa Wamena, Gresik United, Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, Perseta Tulungagung, dan PSBK Blitar. Fernando Pamungkas adalah contoh lain produk SSB Sakti dan PS Sakti. Ia berhasil terpilih dalam ajang Garuda Select III dan memperkuat Persebaya Surabaya.

I Putu Gede dan Khoirul Anam.

PEMAIN SSB BINAAN ASSYABAAB SURABAYA JAWA TIMUR

Klub legendaris Assyabaab dikenal menghasilkan pemain seperti Arif Ariyanto. Gelandang serang asal Sidoarjo ini kemudian membela Persebaya Surabaya, Persebaya 1927, Arema Indonesia versi Liga Super Indonesia, dan Persela Lamongan. 

Klub Arab ini juga menghasilkan pemain Persebaya bernama Nur Cholis. Pemain dan pelatih Indonesia Subangkit juga pernah berlatih di klub ini.

Pemain legendaris Persebaya Surabaya Rusdy Bahalwan juga berasal dari Assyabaab. Rusdy kemudian dikenal sebagai pemain loyal Persebaya dan ketika menjadi pelatih pun, ia sempat menjadi pelatih Bajol Ijo. Ia pernah membesut tim nasional dan Persewangi Banyuwangi.

Pemain Ambon yang berkembang di Surabaya, Jacob Sihasale, pernah tercatat sebagai alumnus Assyabaab. Jacob sebelumnya bermain bersama Persatuan Sepakbola Ambon (PSA), sebelum memperkuat Assyabaab. Penyerang timnas senior ini kemudian hijrah ke PSAD Medan, sebelum bermain untuk Pardedetex Medan dan Persebaya Surabaya.

Pemain Ambon lainnya, Yongki Kastanya, juga pernah membela Assyabaab. Yongki adalah pemain yang pernah memperkuat Persebaya Surabaya. Pemain Tulehu Chairil Anwar Ohorella juga merupakan punggawa Assyabaab yang kemudian memperkuat Persebaya Surabaya. Assyabaab waktu itu dikenal sebagai ASGS atau Assyabaab Salim Group Surabaya.

PEMAIN SSB BINAAN SSB BINA YUNIOR JAWA TIMUR

Yusuf Ekodono dibesarkan oleh IM Surabaya, namun ketika ia mendirikan SSB Bina Yunior, ketiga anaknya menjadi peserta sekolah bola tersebut. Ketiga putranya bersama Laras Wastiti antara lain Fandi Eko Utomo.

Putra pertama Yusuf Ekodono, Fandi Eko Utomo, mengikuti SSB Bina Junior sejak tahun 1998 hingga bakatnya ditemukan PS Fajar dan Persebaya junior. Pemain berposisi gelandang  ini sempat bergabung dengan tim Surabaya Muda, PON Jatim, dan Persebaya Junior. Dualisme membuatnya harus hengkang ke Persela Lamongan.

Pemain kelahiran Surabaya, 2 Maret 1991, kembali ke Surabaya untuk bergabung dengan Persebaya Surabaya versi Liga Super Indonesia (ISL) dan Bhayangkara FC. Sempat pindah ke Madura United, Fandi Eko Utomo melanjutkan karir ke PSIS Semarang dan PSS Sleman.

Putra kedua, Wahyu Subo Seto adalah pemain Bhayangkara FC yang sempat satu tim dengan kakaknya Fandi Eko Utomo di klub tersebut. Gelandang kelahiran Surabaya, 16 Juli 1993 ini sama seperti kakaknya, pernah bergabung dengan PS Fajar dan Persebaya Junior. Namun, Wahyu cenderung menghabiskan karirnya cukup lama bersama Bhayangkara FC (termasuk era Surabaya United).

Putra ketiga, Novaldo Troy Wijaya Putra, merupakan pemain SSB Bina Yunior yang bermain dengan PS Hizbul Wathan di Liga 2 Indonesia. Pemain kelahiran 6 November 1997 ini sama seperti kedua kakaknya, berposisikan sebagai gelandang.

PEMAIN LAINNYA SSB ASAL SURABAYA JAWA TIMUR

Rizky Ridho Ramadhani adalah pemain jebolan SSB Sumo Putro dan SSB El Faza Surabaya. Bek kelahiran 21 November 2001 ini memulai karir di Persebaya Surabaya dan berhasil terpilih dalam skuat timnas Indonesia.

Sanrico Inzaghi adalah pemain muda Persebaya Surabaya asal SSB El Faza yang dikontrak Persewangi Banyuwangi untuk mengarungi Liga 3 Nasional tahun 2022.

Muhammad Supriady atau Supriadi adalah pemain binaan SSB Rungkut FC yang berhasil lolos tim Persebaya Surabaya. Bakatnya pernah dipoles SSB Bina Taruna hingga dipercaya menjadi punggawa timnas U-16 oleh Fachri Husaini.

Wahyu Agung Drajat Mulyono dan I Gusti Aditya Juli Antara adalah dua pemain PS Anak Bangsa. Keduanya berhasil lolos ajang seleksi Garuda Select III. 

Wahyu Agung mengawali karir di SSB Bharata Mojokerto dan PS Anak Bangsa, sebelum masuk ke Persebaya Surabaya. Kini, penyerang asal Mojokerto tersebut membela Persis Solo junior.

I Gusti Aditya Juli Antara merupakan kiper kelahiran Denpasar Bali yang sempat merasakan skuat Anak Bangsa. Aditya mengawali karir di SSB Damar Cakti Denpasar dan SSB Putra Dewata Bali, hingga memperkuat Persebaya.

I Gusti Made Rendy Sanjaya Putra adalah eks pemain PS Semut Hitam yang terpilih dalam Garuda Select III. Pemain asal Tabanan tersebut berlatih sepakbola di SSB Putra Dewata Bali, kemudian bergabung dengan PSG Bali United dan PPLP Musi Banyuasin.

M Zaki Satriya adalah pemain asal PS Bintang Timur yang lolos seleksi Garuda Select III. Fandi Eko Utomo adalah pemain PS Fajar yang membela Persebaya Surabaya.

Mursyid Effendi adalah alumnus SSB Putra Mars Surabaya. Bek timnas ini tergolong pemain yang lama berkiprah di Persebaya Surabaya, sebelum mengakhiri karir bersama Persiku Kudus. Ali Mashuda atau Aly Mashuda juga pernah berlatih di SSB Putra Mars. Ia adalah striker Persebaya Surabaya, NIAC Mitra, dan Mitra Surabaya.

Mantan bek Persebaya Bagong Iswahyudi adalah mantan pemain SSB Putra Mars. Bagong yang pernah berkiprah di Persewangi sebagai pemain ini menjadi pelatih Banyuwangi Putra. Misbakus Solikin adalah contoh lain dari alumnus SSB Putra Mars. Gelandang Persebaya ini mengawali karir di SSB Al-Rayyan dan pernah berlatih bersama SSB Putra Mars. Ia kemudian membela PSIL Lumajang, Persekap Pasuruan, Persatu Tuban, Persebaya Surabaya, dan PSS Sleman.

Rahel Radiansyah adalah pemain yang mentas dari SSB Bulog Jatim. Rahel lahir di Palangkaraya, tanggal 22 Mei 1991. Sayap Persela Lamongan ini memulai karir di tim junior Persebaya dan Persisam Putra Samarinda, sebelum pindah ke Persiba Balikpapan, Persegres Gresik, Martapura, dan Sriwijaya FC.


DAFTAR SSB DAN KLUB DI SURABAYA JAWA TIMUR
  1. Persebaya Surabaya
  2. Persebaya 1927
  3. Surabaya United
  4. NIAC Mitra
  5. Surabaya Soccer Academy
  6. SSB Mitra Surabaya
  7. SSB Sasana Bhakti
  8. SSB El Faza
  9. SSB Sosial
  10. Anak Bangsa
  11. Indonesia Muda
  12. PSAL
  13. Untag Rosita
  14. Bintang Timur
  15. Putra Surabaya
  16. Al Rayyan
  17. Pelindo III
  18. HBS
  19. Haggana
  20. El Faza
  21. Putra Mars
  22. Fatahillah 354
  23. Semut Hitam
  24. Bintang Angkasa
  25. TEO
  26. Maesa
  27. Polda Jatim 
  28. Sasana Bhakti
  29. Farfaza
  30. Suryanaga FC
  31. Suryanaga Connection
  32. SSB Suryanaga Pusat
  33. Setia Bersama Surabaya (SBS)
  34. Putera Indonesia
  35. PS Colombo
  36. Kresno Indonesia
  37. SSB Rungkut FC
  38. SSB Surabaya Bhakti
  39. PS Fajar
  40. SSB Putra Perak
  41. SSI Arsenal Surabaya
  42. SSB Cobra
  43. SSB PSAD Brawijaya Surabaya
  44. SSB Surabaya Bersatu
  45. SSB Bulog
  46. Bromo FC
  47. Dwikora FC
  48. Maestro
  49. SSB Gators Surabaya
  50. Fatahila 354
  51. Garuda Putih
  52. SSB Putra Baja
  53. SSB Pesawat FC
  54. SSB Garuda Rider
  55. SSB ASM Putra
  56. SSB Juanda FC
  57. SSB Surabaya United
  58. SSB Putra Berlian Surabaya
  59. SSB Colombo
  60. SSB Sepat United
  61. SSB Dr. Soetomo
  62. SSB Bintang Indonesia
  63. Arek Suroboyo FC
  64. SSB Aston Vila Kendung
  65. SSB Star Generation
  66. SSB TEO FC
  67. Olympic Muda FC
  68. Almos Bola Soccer School
  69. Surabaya Muda
  70. SSB Bina Yunior
Sumber: Tribunnews, Wikipedia, Historia, Facebook, RSSSF, poestahadepok.blogspot.com, bola.com, Republika, skor.id, persebaya.id, Google, bidiknasional.com, Indosport, pinggirlapangan.net, greenforce1927.blogspot.com, hizbulwathanfc.id, Jawapos, Antara, tniad.mil.id, gerbangjatim.blogspot.com, www.kharismanews.id, liga123.id, pssijatim.com, almosbola.com.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment