Kisah Sejarah Ir. PM Noor, Tokoh Pahlawan Masyarakat Banjar

Hari ini diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, tanggal dimana Presiden Ir. Soekarno memunculkan ideologi negara. Beliau berpidato tentang konsep Pancasila dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.

Para pendahulu kita berkumpul mengikuti sidang berkelanjutan untuk membangun landasan ideologi dan perundang-undangan. Perjuangan para pendahulu kita tidak hanya dalam peperangan senjata, namun bersifat multidimensi.

Tanggal 1 Juni 1945, butir-butir rumusan Pancasila dalam pidato Soekarno belum final. Panitia Sembilan menajamkan gagasan beliau pada tanggal 22 Juni 1945, dengan finalisasi sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945.

Namun, tak banyak yang menyadari peran tokoh Banjar Ir. Pangeran Mohammad (PM) Noor dalam BPUPKI. Teknokrat gubernur pertama Borneo tersebut juga pernah mewakili kita dalam Volksraad sebelum kemerdekaan.

Kisah perjuangan beliau memang unik, latar belakang bangsawan dan berpendidikan tinggi, tidak menutup arah perjuangan beliau dalam segi militer. Beliau terpanggil melihat penderitaan rakyat waktu itu karena sejak kecil berbaur dengan masyarakat kecil. Beliau sering menyelinap untuk bermain dengan anak-anak dari rakyat jelata.

Kisah tentang PM Noor pernah diceritakan oleh ayah saya. Perjuangan PM Noor dan masyarakat Banjar pada era pra-kemerdekaan sangat sulit karena hampir selalu melibatkan perang militer. Meskipun demikian, perjuangan kita sebagai penerus juga tidak mudah. Ancaman dapat muncul dari manapun kapanpun dengan bentuk apapun, kita harus waspada.


Sumber: Instagram Gusti Farid Hasan Aman, Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Kalsel, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI 2019-2022.

Keterangan: Stakeholder adalah rubrik berita non sepakbola bagi para pemangku kepentingan yang berada di sekitar dunia sepakbola.

Scout Indonesia. Jangan lupa klik dan subscribe kanal Youtube LigaIndonesia.My.Id untuk memperoleh video-video sepakbola akar rumput. 








Comments