Perjalanan kami mulai di Stasiun Balapan Solo, Surakarta, Jawa Tengah. Stasiun Balapan Solo adalah salah satu stasiun tertua di Indonesia yang dibangun sejak abad ke-19. Maestro campur sari dan keroncong dangdut, Didi Kempot, mempopulerkan stasiun ini melalui lagu berjudul "Stasiun Balapan".
Perjalanan Solo-Jogja-Wonosobo diawali di Kabupaten Karanganyar. Kabupaten di Jawa Tengah ini berbatasan dengan Kota Surakarta di barat. Nama Karanganyar diberikan oleh Raden Mas Said (Mangkunagara I) yang mantap memimpin daerah ini dahulunya.
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, kami sampai di Bandara YIA. Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) adalah bandara baru Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggantikan Bandar Udara Internasional Adisutjipto.
Perjalanan menuju Dieng kami lanjutkan melewati Purworejo dan berhenti di Warung Lesehan Mbak Tin. Restoran sea food dengan aneka ragam menu bervariasi di Kabupaten Purworejo. Salah satu alternatif tempat kuliner di jalur perjalanan dari Yogyakarta ke Wonosobo.
Dieng Negeri di Atas Awan
Selang beberapa jam kemudian, kami sampai ke Dieng. Jalur Dieng adalah jalur pegunungan yang menurut asal namanya berasal dari bahasa Sansekerta. Die Hieyang atau "Edi dan Aeng" berarti indah dan langka. Hal itu keunikan Dieng. Dieng juga memiliki arti lain, "Di" dimaknai gunung maupun puncak yang misterius dan transanden, serta "Hyang" yang mengacu pada tempat tinggal makhluk nirwana seperti dewa-dewi.
Kebetulan kami menginap di Resort Agrowisata Perkebunan Tambi. Tambi merupakan resort agrowisata yang menyediakan penginapan bernuansa kebun teh. Perkebunan teh Tambi sudah ada sejak tahun 1865 era kolonialisme, bahkan saat itu ekspor teh ke Eropa.
Tempat wisata yang kami kunjungi pertama adalah Kahyangan Skyline. Tempat wisata yang terletak di Lembah Bukit Seroja. Para pengunjung dimanjakan dengan pemandangan indah menghadap Telaga Menjer dari ketinggian. Gunung Sumbing menjadi latar panorama wisata ini.
Telaga Warna
Kami menginap beberapa malam di Resort Tambi. Tempat wisata kedua yang kami kunjungi adalah Bukit Telaga Warna. Tempat wisata yang menawarkan Jeep Adventure untuk menjangkau destinasi tersembunyi yang hanya dilalui kendaraan sistem 4x4 ini. Pemandangan bukit berlatar Telaga Warna dan Gunung Sindoro.
Kami berkunjung ke sekitaran Telaga Warna, diawali dengan tempat parkiran yang dipenuhi pedagang. Spot berdekatan Telaga Warna ini menawarkan aneka makanan dan cendera mati asli Dieng. Pengunjung dapat membeli oleh-oleh sebelum masuk ke Telaga Warna dan wisata-wisata sekitar.
Telaga Warna adalah tempat wisata dengan fenomena unik perubahan warna air telaga. Konon warna telaga dapat berubah dari hijau, kuning, atau pelangi. Hal ini disebabkan kandungan sulfur dan paparan sinar matahari.
Kebetulan kami bertemu dengan penjual madu Dieng dalam perjalanan mengelilingi Telaga Warna. Pengunjung diperbolehkan untuk merasakan madu yang ia jual untuk mengetes keaslian "madu desa".
Kami sempat mampir ke Warung Makan Bu Nani Banjarnegara. Tempat makan ini menyajikan keanekaragaman kuliner khas Dieng-Wonosobo. Pengunjung mengambil sendiri makanannya yang cukup lengkap secara prasmanan.
Candi Tertua Sanjaya
Tempat wisata kami selanjutnya adalah Candi Arjuna yang terletak di Kabupaten Banjarnegara. Candi Arjuna adalah candi Hindu di Dataran Tinggi Dieng. Candi ini diberi nama tokoh pewayangan Mahabarata. Konon, candi ini diperkirakan sebagai candi tertua yang dibangun sekitar abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya Kerajaan Mataram Kuno.
Mie ongklok adalah salah satu kuliner khas Wonosobo. Kami sempat merasakan mie ongklok di kawasan perbukitan Dieng dan ayam goreng lokal di pusat kota Wonosobo. Mie ongklok adalah mie rebus dengan kol, potongan, daun kucai, dan kuah berkanji yang disebut "loh".
Berburu Sunrise Dieng
Salah satu destinasi wisata yang kami tunggu-tunggu adalah perburuan matahari terbit atau sunrise di perbukitan Dieng. Banyak wisatawan berburu sunrise hingga mengharuskan berangkat dini hari. Bukit Sikunir, Gunung Prau, Gunung Pakuwaja, Gardu Pandang Tieng, dan Bukit Awan Sikapuk adalah spot-spot yang menawarkan golden sunrise.
Bukit Awan Sikapuk terletak di desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Bukit ini menawarkan spot foto dengan panorama alam pegunungan. Tempat ini juga menjadi lokasi berburu golden sunrise. Kami mempersiapkan diri untuk mengabadikan sunrise yang muncul dari ufuk pegunungan dari Bukit Awan Sikapuk. Kami merekam seluruh perubahan panorama alam keluarnya matahari terbit Dieng.
Comments
Post a Comment